Telepon gak diangkat, sms gak dibales apa sih mau mu
Cukup
bikin senewen untuk urusan yang satu ini gimana gak dongkol sih kalau
telpon gak diangkat eh sms kagak dibales, pengennya sih tetep
berhusnudhon sama saudara tapi lama-kelamaan tentunya gak tahan juga
akhirnya mulailah perasangka-perasangka buruk mengikis kepercayaan antar
saudara itu.
Fenomena
orang-orang yang mulai menjaga jarakkah?, mulai enggan menerima telpon
atau membalas sms dari saudaranya, bosankah? dengan pertanyaan yang sama
atau penghakiman sepihak yang nyakitin atau benar-benar sibuknya kah
sehingga mengangkat telpon dan membalas sms sebagitu sulitnya. hampir
seperti benang ruet yang tidak akan bisa lurus lagi, tapi mengapa ini
terjadi pada kita. andaikan engkau tau saudaraku betapa komunikasi ini
menjadi penting dalam mengokohkan persaudaraan kita.
"Lia
kemana itu saudaranya kok ada acara-acara tidak muncul-muncul dia ?"
begitulah sepengal rentetan pertanyaan temanku saat mempertanyakan
teman dekatku yang lain yang akhir-akhir ini mulai jarang hadir di
acara-acara yang digelar DPD. aku cuma mampu senyum dalam diam
berkali-kali otakku muter mikir apakah gerangan saudaraku yang satu ini,
cukup lama tidak bersua sesekali dia menyambangiku sembari bercerita
ini dan itu. tak terasa aku pun mulai merindukannya.
Tak
berselang lama aku pun disambanginya, sungguh kedatangannya membuatku
senang dan tenang bahwa dia baik-baik saja, sedikit keluhan olehnya
terlontar dia sangat letih akan pekerjaannya sekarang, aku dapati
guratan menyesal tidak bisa seperti dulu aktif kemana-mana juga ada
dimana-mana. tetapi temanku tetaplah seorang pejuang yang tangguh dengan
banyak usaha dalam dakwahnya. aku perlahan lega dia tetap berjuang
walau mungkin sebagian kita tidak dapat melihat dengan terang apa yang
kini tengah dia perjuangkan. itu tak mengapa yang penting dia tetaplah
bergerak sebagai pejuang dakwah.
Ini
sering terjadi komunikasi menjadi tidak efektif dikarenakan banyak hal,
salah satunya ketidaktepatan waktu saat menelepon hingga membuat
kesalahpahaman terjadi bahkan menciptakan perselisihan. dan ini sangat
lumrah kami masih tetap seorang manusia yang terkadang didera rasa letih
dan jenuh hingga membutuhkan ruang privasi sendiri butuh waktu sendiri
sehingga pada suatu titik tertentu menjadi sensitif terhadap tekanan
dari luar, tuntutan hidup memang membuat orang jadi rancu dalam
memprioritaskan banyak pekerjaan semuanya penting dan mengandung hajat
hidup umat banyak tetapi hidup tetaplah egois, untuk itu diperlukan
kepahaman yang sangat paham terhadap sesama saudara. jika dia saudaramu
maka tentunya engkau selalu menyiapkan sekarung maaf dan kepahaman
untuknya. sebab dia adalah saudaramu. (annajmutsqib's write060512)