Beberapa
hari di kota "urang" jadi kangen cerita, berawal cuma iseng pengen
nelpon Meri sepupuku buat share curhat, yang berujung pada kedatanganku
ke sebuah kota asing "Pangkalan Kerinci" akhirnya aku berada disana
bersama sepupuku yang lain Nini, aku melewati Pekanbaru kota yang selama
ini hanya ada dalam pikiran saja untuk mendatanginya kampungan banget
kan ke pekan baru aja gak pernah udah segede ini yah tapi cukup
mengesankan perjalanan yang tidak terduga ini, mulai berangkat dari
padang dijemput sore bada asar, alhamdulillah cukup lancar dari mulai
menjeput orang sampailah akhirnya dipandang panjang tempat ganti supir,
magrib di padang panjang dan makan malam satu bungkus nasi sisa bareng
ayang panggilan akrab sepupuku Nini terasa nikmat walau gak habis aku
pun buru-buru naik mobil lagi setelah kepergok pak supir, dan satu yang
gak pernah hilang kalau naik mobil itu adalah mualnya apalagi naik
angkutan umum selalu wajib buat mual walau tampa muntah.
Perjalanan
berlanjut sampailah pada perhentian selanjutnya di Bukittinggi
perbatasan menuju payakumbuh, aku pun menyempatkan makan soto yah yang
anget-anget di udara malam yang dingin dan kembali jadi anak kamar mandi
setiap perhentian bawaannya pengen ke kamar mandi ajah dah, walau
ragu tu airnya besih atau gak tapi panggilan alam tetaplah tidak bisa
ditahan (tips buat yang punya kebiasaan yang sama sediakan tisu kering
dan basah, kalau perlu pun pakaian dalam ganti ya agar tetap aman dan
bersih), mobil berjalan dengan laju terus dan terus melewati semaraknya
malam di Payakumbuh, kelok 9 yang mengerikan dan aneh, sampai pada
daerah pangkalan tapi bukan pangkalan kerinci, dirumah makan itu
menyempatkan untuk shalat isya, terus sempat ngobrol sama penjaga
kebersihan di sana orang jawa yang cukup akrab dengan siapa saja,
selanjutya jalan lagi sampai-sampai mulai masuk ke kota Pekan Baru sudah
mulai lengang sebab udah jam 12 keatas hampir jam 1 mataku masih
terbuka walau sesekali kantuk mulai mengoda, sesekali lelap dan seketika
itu terjaga sigap dengan si pengendara yang rada tidak tertib
berkendara. Masih asyik mematap lekat Pekan Baru dan tanda-tanda jalan,
semua seakan dihapalkan luar kepala ya itulah kebiasaanku. Mobil pun
berhenti pada Pom bensin perhentian menjelang masuk kab.Riau Palalawan
ke Pangkalan Kerici aku dihadapkan pada kubah gapura besar dan mewah
Subbhanallah di bawa kemakah aku ini ? itu pikiranku, usai terjaga kaget
sudah hampir sampai rupanya. owh entah karena kekelahan aku tertidur
dengan mata terbuka dan mulut mangap ah saking kecapeannya rupanya
kesiagapanku KO juga. Kembali aku nikmati perjalanan tiap papan petunjuk
jalan aku baca dan aku amati dimanakah keberadaanku, yang teringat
olehku adalah saat-saat melewati gapura selamat datang nan megah namun
sayang jalanan yang dua jalur hanya bisa dipakai satu jalur saja seperti
nya ada perbaikan itu terlihat dari banyaknya tanda bahwa jalan itu
masih dalam perbaikan. Melewati jalan-jalan masuk komplek keluar
kompleks. ada mesjid raya yang cukup bagus, kemudian pertokoan
berjejeran sepanjang jalan yang mulai lengang dari namanya dan tempatnya
masih aku sempatkan membacanya dan mengingatnya dalam hati saking
takut kesasar. he..he.. ya Akhir cerita taraaaaa aku sampai di rumah
kantor perusahaan sepupuku di RAPP, Riau andalan paper and pulp itu
kepanjangannya jam 4 pagi, aku pun disambut senyuman kaget sepupuku
yang tidak percaya "ah kak lia ikut juga beneran datang kesini?" aku pun
hanya mengiyakan dengan anggukan lemas dalam otakku yang terbayang
hanya kasur pengen tidur tapi ternyata itupun tidak tercapai
mengapa....... Cerita nyambung ya.........
(annajmutsaqib's write 080412)