9.8.10

Luki dan Jam Tangannya ........

Beberapa hari yang lalu adikku luki kehilangan jam tangannya, sepulang sekolah dia mengirimkan aku sebuah SMS "yak! jam tangan uki di curi yak"(Iyak adalah panggilanku dirumah, aik untuk ari, dan uki untuk luki panggilan2 ini sangat populer dikalangan sahabat2 terdekatku)  jujur aku begitu kaget, terbayang wajah kesalnya yang menyelimuti hari itu. setelah sejenak menelaah dan menata hatiku (ah biasanya aku kan sangat marah kalau adikku menghilangkan barang-barang dan bagiku itu adalah perbuatan yang tidak menghargai dan menjaga barang kepunyaan) tapi kali ini aku tidak ingin marah, ku balasnya "siapa yang ngambil" tanyaku menyelidiki, "temen sekelas uki yang suka sm jam uki tu! pas uki rapat OSIS diambilnya d dalam tas! jam tu mati! tu ki letakkan didalam tas" jelas luki adikku dalam SMSnya selanjutnya. 
Ah memang dia sering mempertanyakan kenapa teman-temannya sangat menyukai barang-barang yang ia pakai, ah awalnya aku cuma menganggap itu hal biasa dikalangan remaja iri-irian hanya sekedar saja bisalah, padahal boleh sahabat ketahui barang-barang yang adekku pakai hanya barang-barang murah atau barang pemberiaan alias warisan he...he..alhmadulillah dia tidak malu memakai tas bekas kakaknya hingga saat ini. kembali ke soal jam tangan yang hilang, aku hanya berusaha menenangkan adikku yang sepertinya sangat kehilangan jam tangan itu, aku tau yang uki sesalkan pasti bukan masalah jam tangannya tapi nilai historynya yang ada pada jam tangannya. maka sebuah sms kembali aku kirimkan untuknya "innalillahi smg Allah mengganti dengan yang lebih baik, pelajaran buat uki tuk lebih berhati-hati. pencuri akan mengambil diam-diam tampa kita tau, begitu juga kala hati kita yang dicuri" sepertinya saking takut ataukah keheranan melihat responku adikku kembali menyakinkan diri "jamnyo alah mati yak kan ndak baa do kan yak T_T " ah adikku ini sangat tau sifat biasaku rupanya sehingga dia kembali meyakinkan untuk tidak mempermasalahkan dan untuk meyakinkanya "kan udah dikasih ke uki maka itu telah menjadi tanggung jawab uki, iyak ndak ad lg punya urusan, bertanggung jawablah atas diri sendiri. 

Jam tangan oh jam tangan 

Jam tangan bulat imut,bertali hitam kini telah bertahta dipergelangan tanganku, ah akhirnya ini adalah jam tangan yang bagiku termahal dari beberapa koleksi jam tanganku yang telah dimuseumkan sebelumnya. jangan tanya harganya ya malu, dan jangan kira bener mahal sebab harganya tidaklah seperti yang sahabat bayangkan aku hanya seorang yang biasa tidaklah biasa aku membeli barang-barang mahal lagi bermerek, tapi bagiku jam tangan itu sudah mahal dibandingkan jam tangan-jam tanganku yang lain walau aku yakin ketika sahabat tahu harganya akan kaget dan berkata "Ah baru segitu aja mahal" he...he....ketika aku membawanya pulang (jam tangan maksudnya) adikku si luki dari awal sepertinya udah naksir "bagus ne yak jam tanganya kecil uki suka mah sama jam tangan kayak gini ndak model jam tangan uki gadang bana mah" ah aku cuma senyum-senyum aja " ya iyalah jam tangan mahal and water resistant lagi wkwkw" (aku sengaja membeli yang tahan air dengan anggapan jam ini dapat menemaniku untuk berhujan-hujan kala aku mengendarai motor bolak-balik kepadang tampa repot-repot melepasnya takut kebasahan dan rusak) 
Menjelang kelulusannya di SMP akhirnya aku mendapatkan ide untuk memotivasinya agar semangat belajar dan bisa masuk SMU 1 pariaman "akan iyak kasih jam tangan ini kalau uki tamat SMP" begitu opsiku adikku yang udah lama naksir jam tangan itu langsung menyanggupi senang, sebelum-sebelumnya dia juga sudah suka sesekali memakai jam tanganku kala pergi ke sekolah disaat aku tidak memakainya dan ke kampus. (aku memang sering memberikan rewart kecil-kecilan untuk sekedar mengapresiasikan setiap prestasi adikku luki). Ya akhirnya dia lulus SMP dengan nilai yang dapat di katakan lumayan padahal adikku ini bukan anak yang biasa-biasa, dia tergolong anak yang cerdas dan pintar menjadi pemuncak kelas ya ini memang ada permasalahan berbeda, walau rada kecewa juga sih tapi sudahlah kami sekeluarga memaklumi dan mensyukuri setiap prestasi uki, kami sekeluarga tetap bangga dan menguatkan uki kala dia ketakutan tidak dapat masuk SMU 1 sebab nilai nemnya tidak sesuai dengan batas biasanya standar untuk masuk SMU 1. Dan ya akhirnya jam tanganku berpindah milik menjadi kepunyaan uki sebagai tanda prestasinya, tanda kelulusannya jam tangan kecil yang ia impikan kini telah menjadi miliknya seutuhnya SELAMAT ADIK SAYANG.

Meyakinkan dan menghibur adik sayang  
sepulang dari berkegiatan rutin sore pecahlah rasa sesal dan kesalnya, masih persoalan raibnya jam tangan, aku berusaha menghiburnya, ya sudahlah dek kalau masih rezeki kita pasti akan kembali tapi kalau Allah telah mencukupkan rezeki itu untuk kita, maka kita harus lebih bersabar dan ikhlas, luki tidaklah mampu secepat itu menerima dan mengikhlaskan kehilangan jam kesayangannya itu, segala sumpah dan umpatan mengalir dimulutnya  ketika mengingat kejadian itu dan sosok sipelaku yang mengambil jam tanganya,  aku kembali mengingatkan bahwa mungkin akulah yang seharusnya lebih bersedih dan kecewa atas kehilangan jam tangan itu, sebab aku yang memberikan sebagai tanda mata terhadap prestasinya, tapi aku tidak ingin masalah ini berpanjangan dan membuat kelukaan dan kedukaan hanya karena jam tangan yang telah tidak menjadi rezeki kita itu, nasehat ku, kembalilah bersyukur sebab Allah hanya mengambil nikmat atas barang yang sungguh kecil nilainya dibandingkan nikmat-nikmat lain, nikmat sehat, nikmat kasih sayang orang tua, nikmat kesehatan, kenyamanan dan rezeki-rezeki lain yang mungkin kita telah lupa untuk mensyukurinya, dia terdiam, marahnya mulai reda dan meminta didoakan supaya ada rezeki kembali untuk mendapatkan yang lebih baik, ya dek kakak selalu akan mendoakannya, dan kalau ada rezeki nanti atas izin Allah kakak akan menggantinya dengan yang lebih baik, tapi untuk sementara waktu bersabar dan berdoa dulu ya ki........:-)
(annajmutsaqib's write 090810)