29.7.10

Cerita sahabat Part 1....

Sahabat, seseorang yang selalu menemaniku, seingatku sejak sekolah dasar aku sudah mulai akrab dengan yang namanya persahabatan, sewaktu aku sekolah di SD bekasi Rawalumbu, aku pernah bertengkar sampai menangis bersama demi membela seorang yang aku sebut sahabat Desi dimanapun kini kau berada walau kenangan bersamamu hanya telah bagaikan sebuah film lama yang tinggal kini hanya potongan-potongan kecil, bahkan aku sendiri tidak tau bagaimana keadaanmu juga rupamu kini aku akan selalu mengingatmu sebagai sahabat ku dulu dan sekarang.

Aku tidak pernah jauh dari persahabatan

Dulu sewaktu aku tinggal di kampung bersama ayah. aku sempat bersekolah di SD sikapak di padang kunik sekitar 1 cawuturwulan dikelas 3, ada sahabat-sahabatku yang selalu membantuku mengerjakan tugas ah matapelajaran yang paling aku tidak bisa waktu di kampung adalah arab melayu ya sahabat-sahabatku lah yang membantu membuatkan tugas-tugas itu, oh sayang karena pertemuan kita singkat aku sudah lupa nama dan bagaimana sahabat-sahabatku itu, tapi kebaikan mereka akan aku kenang selalu, terimakasih sudah menjadi sahabat-sahabat terbaikku.
Kembali aku habiskan waktu sekitar 1 tahun 2bulan di malaka sari jakarta timur hingga kelas 4 SD, di sana juga ada sahabat-sahabatku, santi, anisa, indah, rizki teman sebangkuku, Indah aku masih memiliki fotonya, Indah apa kabarmu?, sejak aku pindah kembali ke pariaman aku selalu memimpikan jalanan, jembatan dan rumah mu kapankah aku main kembali bertemu dengan mu gadis kecil berkepang dua nan hitam manis, sayang saat aku di beri kesempatan oleh Allah menapaki kembali jalan-jalan itu, jembatan, bahkan gang masuk rumah mu aku tidak pernah berani menuju kesana, sebab aku tidak tahu apakah kau masih tinggal di rumah mu yang dulu, dimanapun kau berada Indah terimakasih atas semuanya ya....maaf tidak pernah berpamitan kala pergi dulu.

Masa-masa Remaja dan puberitas bersama Sahabat

Aku habiskan masa menjelang remaja bersama kawan dan sahabat ku di pariaman, sahabatku tetanggaku itulah kami, satu genk main bersepeda kalau musim bersepeda, main karet kalau musim karet, main kelereng kalau musim kelereng dan kandang main bulutangkis kalau lagi demam thomas dan uber cup ah seluruh permainan kita mainkan dan nikmati bersama kadang kompak dan tidak jarang juga bertengkar sampai nangis-nangisan dan kini menjadi kenangan. Rici, Iref dan Peli (tetanggaku sahabatku), Alfitria(Ria), Mardaleni, Mira( sahabatku kawan sekolahku, teman sebangkuku) dan semuanya yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu senang dan bahagia bisa bertemu orang-orang yang baik dalam rangkaian persahabatan ini.
Oya kadang memang sabahat bisa mepengaruhi perilaku dan pembentukan kepribadian tapi biarbagaimanapun tetaplah jangan kehilangan dirimu sebenarnya, keluarga adalah tempat sharing yang aman lagi baik dan sebaik-baiknya tempat curhat itu adalah kembali kepada yang Maha mendengar Allah Swt.

mulai dijauhkan dari sahabatku

Ayah bersyukur ketika masa remaja dan puberku saat itu jauh dari sahabatku yang biasa menemaniku sekolah dan di rumah, kami pindah rumah, masa-masa puber ku habiskan banyak di rumah menjaga adikku yang balita. aku tidak suka keluar-keluar rumah untuk sekedar bertandang atau berpergian ke rumah teman. saat remaja pada mulai mereguk yang namanya cinta pertama dan mulai pada pacaran, aku tidak tertarik ikut-ikutan walau tidak munafik keinginan sama merasakan dengan yang lain itu ada tapi tidak pernah terwujud, Allahamdulillah itu kata syukur Ayahku yang merasa anaknya selamat dari perilaku remaja yang kala itu ketika mulai pacaran suka berpergian dengan pacarnya dan berbohong, ya aku cuma senyum-senyum aja tapi aku kadang suka jengkel juga kalau sahabat-sahabatku mulai memaksa-maksa untuk mau ikutan kayak mereka punya pacar he...he..gak dulu ya mungkin itu bukan gaya saia kawan. maka jadilah aku anak yang kurang populer di sekolah di cap kuper dan lain-lain ah biasalah kalau berbeda akan dianggap aneh, padahal apa yang aneh aku biasa ajalah tampa ikut-ikutan pikiran bagiku pacaran adalah sebuah kerugian yang mendasar, mengajarkan bohong pada orang tua dan kawan, membuat anak bisa melawan orang tua. tapi ya sudahlah biar bagimanapun sahabat tetap sahabat yang terbaik walau kadang ada kesel-kesel dikit kau tetap sahabat terbaikku. Alhamdulillah dari dulu aku ingin sekali mengangkat tema tentang sahabat-sahabatku yang Allah telah kirimkan dalam setiap episode kehidupanku, untuk part ini sampai segini dulu ya akan ada lanjutanya tetang sahabatku saat-saat SMU saat pendewasaan dan kemurnian sebuah ukhuwah yang terjalin kala di ROHIS dan FORUM ANNISA.....(Annajmutsaqib's write 290710)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar