Bismillahhirrahmanirrahim, kadang ada rasa benci yang gimanaaaaa gitu ya. ketika melihat orang lain lebih berhasil, berprestasi dan mendapatkan segala pencapaian yang belum pernah aku capai, kadang hati menjerit so kenapa orang bisa aku tidak, pasti bisa dan mengapa tidak. bukan bermaksud tidak mensyukuri apa yang telah aku miliki serta pencapaian kehidupan yang aku dapatkan. tapi boleh kan dalam prestasi dan amalan cemburu dan akhrinya saling berlomba-lomba, kita perlu banyak melihat keluar, ya keluar dari cangkang atau tempurung diri agar paham dan mampu menelaah bahwa kita sebagai seorang manusia belum apa-apa di bandingkan manusia-manusia lain yang mungkin di berikan kesempatan lebih oleh Allah dibandingkan kita.
apakah dengan fenomena ini bersedih
selagi diberikan kesempatan hidup oleh Allah, kenapa tidak terus mencoba, setiap orang memang sudah punya jalannya masing-masing, selama masih memiliki kemauan maka di ada akan selalu ada jalan(manjadda wa jadda) . Allah telah menghamparkan semua rezekin dan ilmuya dimuka bumi ini tergantung manusia bagaimana dan dapatkah dia mampu mengambilnya dan memanfaatkanya. so kenapa harus bersedih, bahkan pada usia senja seorang sahabat Abu hurairah ra (sirahnya betul gak ya maaf ne cuma seingat penulis saja) saking ingin berprestasinya menentukan diri tuk eksis menjadi perawi hadist mengikuti rasullullah sebab pada saat itu telah banyak para penghapal al quran, demi memiliki sesuatu maka dia menetapkan diri sebagai penyampai perkataan-perkataannya Nabi SAW. jadi bisa kan kita memilih prestasi-prestasi andalan yang kira-kira dapat kita maksimalkan. walau kalau bisa sih semuanya tapi kalau tidak maka pilihlah salah satu saja. (tulisan ini belum rampung sepenuhnya tapi ane tetap akan terbitkan agar mendapat masukan alhamdulillah Annajmutsaqib's write 20810)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar