4.8.10

Sahabatku Puteri

Akhir-akhir ini kami begitu dekat,  malu-malu dia mengenalkan seorang laki-laki yang ada bersamanya menemaninya kala aku menjenguknya di rumah sakit kala itu. ada aura bahagia ah sahabat kau tengah jatuh cinta rupanya, setidaknya itu yang aku ketahui. selama kau di rumah sakit aku berusaha menyempatkan tuk datang menemani harimu.

Sepulang les pagi aku tidak langsung pulang, hari ini aku tahu hari operasimu, aku mencemaskanmu my best friend, bersama bis kota menuju pasar padang aku melangkahkan kaki ah untuk lebih mengirit biaya dan waktu aku lebih suka berjalan kaki sekaligus menikmati jalan-jalanan menuju RS M.DJamil Padang. taukah aku sempat ke ruangan yang dulu biasanya kau di rawat ternyata kau tidak ada, aku tanya sana sini maka ku dapati ibu duduk menunggumu dengan cemas dibibirnya tak putus doa-doa terucap lirih untukmu sahabat, aku terharu ya Allah apa yang dapat aku bantu, aku lemah dan hanya doa untukmu sahabat. Allahmdulillah operasimu berhasil saat keluar dari kamar operasi kau tampak lemah tidak sadarkan diri ah bergemuruh rasa cemas didada ini sahabat apa kau baik-baik saja.

sudah beberapa bulan setelah operasi itu kau terlihat baikan, kembali kuliah dan beraktifitas, aku tenang setiap kali aku lewat depan rumahmu aku lihat kau tengah duduk di depan televisi, ah sahabat aku tenang dan senang kau baik selalu, tepat tanggal kelahiranmu aku ingat kok sahabat cuma belum sempat mengucapkanya kau malah mengsmsku mengingatkan ya sahabat sayang aku salalu ingat kok, ku kirimkan doa sahabat usiamu kini sudah seperempat abad, saat lebaran tiba waktu itu aku masih menyempatkan sepulang shalat idul fitri tuk sekedar singgah bersilaturahmi, maafkan aku sahabat belum dapat menjadi sahabat yang baik buat mu dan buat hikmah, aku yang terkadang meninggalkan kalian berdua, dan jarang sekali berkomunikasi  apalagi bertemu, tapi hatiku ada bersama sahabat-sahabatku.

Kini menjelang Ramadhan aku mengingatmu kembali sahabatku yang telah kembali ke pelukan Allah, dia yang selalu apa adanya, dia yang kadang keras kepala, dia yang sangat rajin belajar dan beribadah, dia yang selalu menganggap aku adalah best friendnya, walau sungguh aku tidaklah merasa patut didengung-dengungkan sebagai sahabat yang baik sebab rasanya aku tidaklah sebaik itu, maaf aku yang suka menghindar kala aku tidak menyukai perilakumu tampa mengatakannya dan tidak memiliki niatan tuk memperbaikinya, maaf tuk keterbatasan waktu kita, aku belum lah menjadi sahabat yang baik bagimu. terima kasih telah ada dalam kehidupaku mewarnai episode kehidupanku..........(annajmutsaqib's write 040810)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar