22.7.10

Sekali lagi

Sekali lagi topik yang sama, sepertinya urusan persaan itu emang gak pernah abis-abisnya tuk jadi sebuah bahasan ya, harap maklumi ya ......ini edisi rujak
Coretan lia
Sang waktu begitu cepat berlari
Tinggalkan puing-puing kenangan nan semakin buram
Bagaikan sebuah puzzel yang tiada bisa lagi kususun
Kau masih ada di sini
Jujur rasanya
Tak ingin ku melupakan mu, Namun
Tak ingin pula ku mengingati mu
Sang waktu menelan perlahan dan pasti
Sampai waktunya kelak kau kan menghilang
Seutuhnya, tiada tersisa, tiada kau lagi
Sebaiknya jangan
jangan kau minta lebih dari yang dapat aku berikan
ini sebuah penawaran bukan pilihan
aku yang menetapkan
aku yang mengendalikan
jangan kau pertanyakan apa yang telah aku putuskan
aku kejam
aku jahat
jangan kau katakan...
sebaikanya jangan...
atau aku kan berlalu........
(Annajmutsa
qib's poe 02110)
Pertemuan
Diawal Pertemuan
Ku Sebut Nama Mu
Dengan Jiwa Bergetar
Ku Jabat Tangan Mu
Dengan Cinta Yang Amat Sangat
Ku Peluk Diri Mu Begitu Dalam
Ku Ucapkan Cinta Dan Sayang
Dengan Mesra
Ku Tatap Wajah Mu
Dengan Harap Dan Keyakinan
Ku Ungkapkan Curahan Hati Terdalam
Ku Utarakan Kesedihan Dan Kecemasan
Ku Bisikan Cita Dan Harapan
Diakhir Pertemuan
Tiada Mau Tuk Berpisah
Karena Kemesraan Baru Tereguk
Ya Allah , Kan Ku Jumpai Diri Mu Dalam Sholat-Sholatku
(andai shalat bagaikan sebuah petemuan yang indah maka abaikalah waktu......agar tak terburu-buru)
Pantai Cermin
menatap mu dibibir pantai
kau tiada bergeming tegar
disudut pandanganku
kau begitu dekat
namun tak kan pernah tergapai
memandang mu dari pantai ini
kau nan cerah mengelora
dari sudut manapun kau terlihat anggun
pulau dihadapanku
misteri menelusup kalbu(Annajmutsaqib's poe 241106)
Diruang keterbatasanku
di ruang keterbatasanku
aku merasa gagal ketika aku bukan inginku
aku merasa sia ketika aku terlewat olehku
di ruang keterbatasanku
aku tak sama dengan diriku
aku tak jua seperti aku
di ruang keterbatasanku
aku gagal
aku lemah
aku bodoh
aku terbuang
dan aku sendiri
di ruang keterbatanku
aku sadari aku...(Annajmutsaqib's poe 11210)
Sepenggal cerita kala itu
Dan di sore itu rasaku tlah terengut
entah inikah akhirnya episode hidupku
bibirku hanya mampu mengucapkan asma Mu
suatu yang telah Kau tetapkan
siapa dapat menduga
semua terkejut, panik, lari, menangis dan tergugu kaku
Ya Rabb inikah akhirnya ?
seperti inikah ketakutan yang amat sangat itu
tak ada rasa, semua lupa
tak pernah siap akan sebuah kedatangan
bencana
tak diharap,tak dibayangkan
pasrah ya ...
aku hanya bisa berpasrah diri
hatiku teriris mati,
oh ayah..
oh ibu...
oh adikku
entah bahkan aku tak tau keberadaanya
sungguh aku berpasrah
hidupku harus bertahan
air mata itu mengalir jua
kala senja memerah
kala sujud di rerumputan
kala gelap menerpa dunia
walau ku tau itu kehendak Mu
ingin berontak dan protes
dan itu sia
beriringan kabar duka kian mengema
hati semakin gundah luka
dan air mata itu mengalir lagi..
Ya Rabb apa yang Kau kehendaki maka terjadilah
Ampuni kami..........
(Annajmutsaqib's poe 250110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar